7 Tips Menghindari Penipuan Saat Membeli Mobil Bekas

Jika kamu berencana membeli mobil bekas, penting untuk lebih berhati-hati. Banyak penjual nakal yang menawarkan mobil rekondisi bekas kecelakaan. Dengan sedikit pengecatan bodi dan mempercantik interior, orang awam akan sulit menyadari bahwa mobil tersebut pernah mengalami kecelakaan.

Scrap Yard With Pile Of Crushed Cars in tenerife canary islands spain

Seringkali, penjual menawarkan harga yang sangat menarik untuk mobil tersebut. Namun, jangan khawatir, ada cara mudah untuk mengidentifikasi kendaraan bekas kecelakaan. Dengan memperhatikan tujuh hal ini, kamu bisa terhindar dari tipu daya penjual mobil bekas.

1. Periksa Riwayat Kendaraan

Di Amerika, ada perusahaan yang menyediakan jasa penelitian riwayat kendaraan untuk mengetahui apakah mobil pernah mengalami kecelakaan. Sayangnya, di Indonesia belum ada layanan serupa. Alternatifnya, kamu bisa mengecek riwayat mobil pada perusahaan asuransi yang melindungi mobil tersebut. Namun, tidak banyak pemilik mobil yang menyadari pentingnya mengasuransikan kendaraan mereka. Langkah terakhir adalah memeriksa buku servis. Perlu diingat, penjual nakal mungkin merekondisi mobil di bengkel tidak resmi sehingga catatan perbaikan tidak tercatat dalam buku servis.

2. Periksa Spatbor dan Bemper Mobil

Mulailah dengan memeriksa bemper depan dan belakang serta spatbor di masing-masing roda. Dua komponen ini mudah pecah atau retak karena terbuat dari plastik keras atau campuran fiber dan plastik. Kerusakan pada bemper dan spatbor bisa mengindikasikan mobil pernah mengalami tabrakan. Kondisi yang terlalu mulus pada bemper juga bisa mencurigakan karena bagian ini mudah rusak atau lecet.

3. Perhatikan Kaca Mobil

Saat mobil mengalami kecelakaan serius, kaca depan dan belakang mudah pecah. Biasanya, kaca tersebut diganti dengan yang baru sebelum dijual. Namun, pemasangan kaca oleh bengkel biasanya tidak sepresisi buatan pabrik. Untuk mengetahuinya, semprotkan air pada kaca mobil depan dan belakang. Jika air merembes ke dalam, kemungkinan kaca tersebut pernah diganti karena posisi pemasangannya tidak presisi.

4. Goresan Halus Pada Dasbor

Kaca yang pecah akibat tabrakan bisa menyebabkan serpihan kaca mengenai dasbor, menggores permukaannya. Jika kamu menemukan dasbor penuh dengan goresan halus, besar kemungkinan mobil tersebut pernah mengalami tabrakan.

5. Perhatikan Jarak Antara Panel dan Pintu Mobil

Periksa jarak antara pintu dan panel bodi. Pada mobil normal, jarak ini biasanya lurus dan cenderung lebar dari atas ke bawah. Namun, pada mobil yang pernah mengalami kecelakaan berat, jarak ini tidak seimbang akibat pergantian panel atau pintu.

6. Bulkhead Melintir

Mobil yang pernah mengalami tabrakan biasanya memiliki kondisi bulkhead atau pembatas yang terletak di atas radiator melintir atau keriting. Meskipun ada bengkel yang bisa memperbaiki bulkhead, kondisinya tidak akan kembali seperti semula sebelum tabrakan.

7. Test Drive

Mobil yang pernah mengalami kerusakan parah akibat tabrakan tidak akan melaju dengan stabil jika dipacu dengan kecepatan di atas 60 km per jam. Masalah pada handling, seperti stir yang miring ke kiri atau ke kanan, bisa terjadi karena radius putar serta jarak pijak roda yang tidak sama. Sayangnya, tidak semua penjual mobil bekas mengizinkan mobil dicoba dengan kecepatan tinggi.

Dengan memperhatikan tujuh hal ini, kamu bisa menghindari membeli mobil bekas kecelakaan dan mendapatkan kendaraan yang lebih aman dan berkualitas.